Sosial Politik
Pasca Ahyar Abduh, Siapa Pengganti di Kota Mataram.?
Kantor Wali Kota Mataram dan Tugu Taman Sangkarena Kota Mataram. (bumigoranews.com/ist) |
Mataram, Bumigoranews.com- Pesta demokrasi Pilpres dan Pileg sebentar lagi akan dihelat di indonesia dan yang akan di ikuti oleh seluruh provinsi di indonesia, termasuk Nusa Tenggara Barat.
Pasca pesta demokrasi Pilpres dan Pileg pada 17 april 2019 nanti, tentunya kita akan dihebohkan kembali dengan pesta demokrasi Pilkada serentak Bupati/wakil bupati, Walikota/Wakil Walikota khususnya di Nusa Tenggara Barat.
Kota Mataram adalah salah satu dari Kab/Kota di Nusa Tenggara Barat yang nantinya akan menggelar pesta demokrasi Pilkada. Tentunya para kontestan sudah mulai mempersiapkan diri untuk melaju dan mengambil alih tahta kepemimpinan menggantikan Ahyar Abduh dan Mohan Roliskana di Kota Mataram.
Walikota Mataram Ahyar Abduh sudah memimpin Kota Mataram selama dua periode, tentunya sudah tidak bisa lagi untuk ikut berkompetisi merebut dan melanjutkan kepemimpinan di Kota Mataram.
Melihat kebelakang pada pilkada 2015 lalu, cukup banyak tokoh-tokoh sentral yang mencoba menawarkan dirinya di Kota Mataram. Sebut saja Kasdiono, Rosiyadi Sayuti, dan beberapa tokoh lainnya.
Publik tentu bertanya, siapa kira-kira yang layak dan pantas melanjutkan estapet kepemimpinan Ahyar Abduh dan Mohan Roliskana di Kota Mataram.
Apa mungkin Ahyar Abduh akan melakukan nepotisme kepemimpinan di Kota Mataram? Tentu ini menjadi pertanyaan publik di Kota Mataram. Tidak menutup kemungkinan Pilkada Kota Mataram akan sama seperti Pilkada Gubernur NTB 2018 lalu terulang kembali di Kota Mataram. sebagaimana yang dilakukan TGB kepada Sitti Rohmi Djalilah.
Mungkinkah Ahyar Abduh akan memberikan mandat dan menyiapkan putra sulungnya yang bernama Badruttamam Ahda Lc, merupakan alumnus Universitas Al Azhar Kairo Mesir untuk bertarung menjadi Walikota atau Wakil Walikota?
Pauzan Basri Ketua IPNU NTB. (Bumigoranews.com/ist) |
Dimana Kota Mataram kita ketahui sudah cukup maju dan berdaya saing dalam pengentasan kemiskinan,laju pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pelayanan dasar di bawah kepemimpinan Ahyar Abduh dan Mohan Roliskana.
Pasca Ahyar Abduh dan Mohan Roloskana Untuk menjadi Walikota Atau Wakil Walikota Mataram, memiliki sangat banyak PR besar yang harus diselesaikan oleh siapa penggantinya kedepan. Lebih-lebih pasca gempa yang saat ini sedang melakukan rokonstruksi, recovery dan juga melanjutkan pekerjaan-pekerjaan yang masih tertinggal di Kota Mataram.
Kita juga ketahui akhir-akhir ini, putra sulung Ahyar Abduh banyak diundang oleh masyarakat Kota Mataram untuk mengisi pengajian-pengajian di Masjid-masjid di Mataram. Dia juga dikenal banyak melakukan kerja-kerja sosial dan kemanusiaan dalam membantu masyarakat Kota Mataram akhir-akhir ini.
Tapi apa ia, putranya yang masih bau kencur dan belum paham tentang situasi dan kondisi Kota Mataram akan memimpin Kota Mataram?
"Bagi saya, jika Ahyar Abduh memasang putranya untuk bertarung melanjutkan esetapet kepemimpinannya di Kota Mataram. Maka nepotisme kekuasaan itu akan terulang lagi sebagaimana Pilgub NTB 2018 lalu. Meskipun itu boleh secara undang-undang dan konstitusi kita di indonesia. Akan tetapi, anak masih kecil dan belum tahu banyak tentang birokrasi Kota Mataram, kemudian disuruh memimpin Kota Mataram yang merupakan etalase perpolitikan di NTB, belum lagi Kota Mataram sebagai Ibu Kota Propinsi, disitu ada keragaman suku agama dan ras,tentu menurut saya cukup berat bagi seorang anak yang belum tau banyak mengenal medan Kota."ungkap Pauzan Basri Ketua IPNU NTB.
Bukan itu saja, pertanyaan publik akan muncul lagi.Apa mungkin putranya nanti akan bisa mempertahankan daerahnya yang sudah maju dan bisa bersaing. Kita juga ketahui secara IPM, Kota Mataram sudah meningkat setiap tahunnya. Juga cukup bagus dan maju serta sudah mampu bersaing dengan Kota-kota lain di indonesia sebagaimana apa yang telah dilakukan selama kepemimpinan Ahyar Abduh dan Mohan Roliskana.
Putra sulung Ahyar Abduh, Badruttamam Ahda Lc, sudah mulai di sebut-sebut oleh banyak kalangan di Kota Mataram, yang kata banyak pihak warga Kota Mataram, dia dipersiapkan untuk menggantikan ayahnya untuk menjadi Walikota/Wakil walikota Mataram.
Post a Comment