Lombok Utara
Sosial Politik
Kolaborasi Adminstrasi Kependudukan, Australia dan Lombok Utara
FOTO . DEN HUMAS |
Bumigoranews.com,
(Tanjung) - Wakil Duta Besar Australia (DHOM) dan Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas) mengunjungi kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
(Dukcapil) Kabupaten Lombok Utara (KLU). Kunjungan dengan agenda melihat fokus
pelaksanaan pencatatan administrasi dan statistik hayati, program dukungan
kemitraan antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia, Selasa (11/11/19).
Bupati Lombok Utara Dr.
H. Najmul Akhyar diwakili Asisten I Kawit Sasmita dalam sambutannya mengucapkan
selamat datang kepada ibu Cristian dari Kedutaan Australia dan rombongan
sembari menyampaikan salam Bupati Lombok Utara yang tidak bisa hadir karena
sedang sakit.
Disampaikan Kawit,
berkaitan dengan progres implementasi rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan
masyarakat KLU dinilainya sudah cukup cepat. Dimana total rumah rusak ringan,
berat dan sedang lebih kurang 76 ribu di luar fasilitas umum (fasum) seperti
sekolah, perkantoran, dan rumah sakit. Sementara proses pembangunan fasum dan Rumah
Tahan Gempa (RTG) menelan anggaran sekitar 9,9 triliun rupiah.
"Itu jumlah yang
sangat besar. Oleh karena itu, kami minta dukungan dari Bappenas. Mohon jadi
perhatian. Untuk sekolah, alhamdulillah sudah banyak lembaga donor yang
mengerjakan. Dalam satu tahun itu baru 10.500 unit RTG. Masih banyak sisa yang
belum terbangun," ungkap mantan Kadis Kominfo ini.
Pada kesempatan itu, ia
juga meminta kepada Bapenas agar bisa membantu percepatan layanan kependudukan.
Dengan program kependudukan kolaborasi dengan Pemerintah Australia, sudah ada
inovasi yang diterapkan Pemda KLU yaitu Tri in One.
Dalam pada itu, Kepala
Dinas Dukcapil KLU Fahri menjelaskan, dalam mengelola tugas rutin sehari-hari
terkait layanan adminduk di Dinas Dukcapil, ia menekankan akselerasi sehingga
harus terus-menerus dilakukan. Oleh karena itu, sambungnya, walaupun ia
menjabat di Disdukcapil baru beberapa bulan, namun ia bisa melakukan percepatan
inovasi dan nilai tambah meski dengan fasilitas yang kurang lantaran Lombok
Utara terdampak bencana gempa bumi 2018.
"Maka kami ingin
dokumen ini dibuat secara digital. Kami berusaha untuk tidak menyibukkan
masyarakat, sehingga kami membuat 3 dokumen keluarga yang disebut Tri in One.
Inovasi ini juga berkat kerjasama dengan KOMMPAK dan LPA," pungkas mantan
camat Pemenang itu.
Pendamping Program Dedi
Eriawan menyampaikan, beberapa kegiatan yang dilakukan pihaknya di lapangan
terkait implementasi pencatatan administrasi dan statistik hayati di 9 desa
binaan yang tersebar di dua Kecamatan, yaitu 8 desa di Kecamatan Bayan dan 1
desa di Kecamatan Pemenang (Desa Malaka).
"Sembilan desa
sudah melakukan kegiatan penguatan pokja adminduk khusus masyarakat yang jauh
dari jangkauan," paparnya.
Menurut Eriawan, tujuan
dari penguatan itu untuk mempermudah masyarakat memperoleh adminduk, bahkan
pihaknya juga membuat kutipan akta perkawinan. Selain penguatan, ia juga
melakukan advokasi terhadap pemerintah Desa melalui Dana Desa (DD) agar
mengalokasikan anggaran untuk layanan adminduk.
Lebih detail dipaparkannya,
pihaknya juga melakukan Musrenbang khusus perempuan dan lansia. Dari musrenbang
itu, Pemerintah Desa juga melibatkan perempuan menjadi tim penggagas dari tim
11 dalam rangka mempermudah mendapat anggaran di Desa.
Post a Comment