Hukum Kriminal
Mataram
Kasus Tari Telanjang, PMII Bali Nusra Menduga Tak Hanya di Metzo Saja
Foto: Ilustrasi Sumber Google.com |
Bumigoranews.com, (Mataram) - Kecaman dan protes atas kejadian tarian bugil yang digerbek Polda NTB di Metzo Executive Club dan Karaoke belum lama ini masih terus disuarakan. Kali ini suara itu muncul dari Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam (PKC PMII) Bali Nusra.
Tarian Telanjang itu telah menodai citra pariwisata halal yang selama ini digaungkan Pemerintah Provinsi NTB. Tidak hanya itu yang lebih memprihatinkan Lombok dikenal dengan pulau seribu masjid namun sangat disayangkan ada lokasi hiburan di Lombok yang menyediakan hiburan plus plus, pornografi yang senonoh tersebut.
"Metzo Executive Club dan Karaoke telah menodai pulau seribu masjid kita," tegas Ketua Umum PKC PMII Bali Nusra, Aziz Muslim di Mataram, Selasa (11/2/20).
Sebagai masyarakat Lombok ia mengaku sangat kecewa atas kejadian tersebut. Aparat Kepolisian diminta mengusut sampai tuntas. Jangan sampai setengah setengah apalagi ia menduga tari telanjang itu tidak hanya di satu lokasi saja. Bisa saja di lokasi hiburan yang lain juga tersedia pelayan plus serupa.
"Kami akan kawal Polda dalam menyikapi kejadian ini. Ini sangat mencolok dan memalukkan nama baik Lombok sendiri," tegas pria berkumis itu.
Hal itu disayangkan Aziz, berdasarkan pemberitaan yang ada bahwa pemilik dari lokasi hiburan tersebut tidak lain ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB. Sejak kasus ini booming pemiliknya justru belum buka suara. Ini, lanjut Aziz terkesan hendak bersembunyi. Yang ia pahami PHRI sebagai pelaku pariwisata di NTB selama ini selalu menjunjung tinggi nama baik pariwisata. Aneh bin ajaib justru tarian telanjang yang telah mencoreng wisata halal NTB malah ditemukan di lokasi hiburan milik ketua PHRI itu.
"Petinggi PHRI juga harus ambil sikap. Masak ketua nya sendiri punya bisnis usaha mencolok dan saya yakin diluar izin yang telah diterbitkan," tegas Aktivis kelahiran Bonder Praya Barat Lombok Tengah itu.
"Selain kami akan kawal aparat kepolisian kami juga minta sikap tegas dari PHRI sendiri," bebernya.
Ia menambahkan bahwa dari kejadian tersebut Polisi seharusnya membongkar siapa oknum yang melakukan pemesanan tarian telanjang.
Post a Comment