Kisah Ketokohan
Lombok Utara
Bupati Lombok Utara Terima Penghargaan Penanganan Bencana
Foto: Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar Menerima Penghargaan Oleh Sindo.(Bumigoranews.com/ist) |
Bumigoranews.com, (Tanjung) — Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar kembali mengukir prestasi di kancah nasional dengan mendapatkan penghargaan dari Sindo Media. Penghargaan yang diterima untuk kategori The Best Inovation On Disaster Rehabilitation (inovasi pada rehabilitasi penanganan bencana gempa). Penghargaan ini kali keduanya, sebelumnya pernah menerima penghargaan untuk kategori Kepala Daerah Inovatif (KDI) pada aspek layanan kependudukan.
Penghargaan kedua kalinya ini diberikan pada ajang Indonesia Visionary Leader (IVL) diberikan kepada 24 kepala daerah dengan kategori yang berbeda-beda sesuai visi misi pembangunan di daerahnya (27/2).
“Adapun yang saya lakukan tetap bekerja melayani masyarakat dalam situasi gempa. Bagaimana mempercepat pemulihan infrastruktur dan ekonomi masyarakat serta membangkitkan semangat dengan jargon Lombok Utara bangun kembali,” ungkap Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar seusai menerima penghargaan dari pihak Sindo Media di Bogor Jawa Barat.
Penghargaan yang diberikan kepadanya, menurutnya, relevan dengan BNPB bahwa penanganan gempa tercepat itu di NTB, dan kabupaten tercepat dibandingkan kabupaten/kota lainnya di NTB yaitu Lombok Utara. Sebab, kabupaten/kota lain lebih sedikit kerusakan dan korbannya.
“Apa yang diterima (penghargaan) tidak pernah direncanakan agar mendapatkannya seperti ini. Saya tidak mengetahui adanya penilaian dilakukan Sindo Media. Tetapi pernah ada presentasi terkait kebencanaan dan lainnya yang dilakukan di hadapan dewan juri Sindo Media sebelum penganugerahan. Penghargaan ini untuk masyarakat dan jajaran OPD di lingkup Pemerintah Lombok Utara yang sudah bekerja optimal. Kalau saya hanya mewakili masyarakat dan jajaran OPD,” imbuhnya.
Saat ditanyakan terkai kebencanaan, Bupati Najmul menyatakan pihaknya mengelola bencana dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Sebab, satu sisi pelaporan penggunaan bencana gempa harus tepat sasaran dan satu sisi diminta melakukan percepatan penanganan. Menghubungkan dua kondisi itu tidak mudah.
“Bagi kami apresiasi ini sebagai pelecut semangat (untuk bisa) lebih baik dan lebih cepat lagi. Kita diuji dengan adanya prestasi supaya berbuat lebih baik pada masa mendatang,” harapnya.
Sementara itu, CEO Sindo Media, Sururi Al Faruq mengatakan, ada 24 kepala daerah yang berhak mendapatkan penghargaan pada ajang Indonesia Visionary Leader (IVL) yang digagas Sindo Media. Dimana ajang tersebut digagas untuk melahirkan leader-leader dari daerah ke tingkat nasional. Dengan kepentingan bobot leader dari daerah lebih kuat dan siap berkompetisi secara nasional. Karena negara membutuhkan orang-orang berprestasi dari daerah. Selain untuk kepentingan IVL, berharap dengan penghargaan itu, semakin membuat daerahnya lebih maju dan berkembang pesat sehingga tak ada lagi disparitas antara Jakarta dengan daerah.
“Saya kira rakyat di daerah menunggu inovasi dari kepala daerah untuk memimpin daerahnya. Inovasi itu memang diharapkan terus, untuk kemajuan daerah masing-masing,” imbuhnya.
Penilaian yang dilakukan dewan juri kepada kepala daerah yang menerima penghargaan IVL tidaklah sembarangan. Setidaknya ada tiga tahap penjurian mulai dari survei lapangan, proposal visi prestasi hingga ke tahap presentasi. Dalam mempertimbangkan hal ini ketat, mengingat ajang ini untuk membuktikan kekuatan visi kepemimpinan kepala daerah.
Adapun para panelis Dirjen Otda Kemendagri Akmal Malik, Rektor Universitas Paramadina Firmanzah, Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute yang juga pakar komunikasi politik UIN Jakarta, Gun Gun Heryanto.
“Ada empat dewan juri yang kompeten pada bidangnya, mulai dari birokrat hingga akademisi,” ungkap Ketua Dewan Juri IVL yang juga Dirjen Otda Kemendagri, Akmal Malik.
Irjen Kemendagri, Tumpak Haposan Simandjuntak mengatakan, penilaian IVL ini mengukur birokrasi pemerintah daerah menggunakan variabel objektif. Di tengah-tengah sekarang kementerian melakukan moratorium terhadap penilaian kinerja pemerintah daerah.
“Kita ingin ada evaluasi terhadap kepemimpinan di daerah yang lebih objektif lagi, dimana yang menilai nanti bukan Kemendagri lagi, tetapi pihak independen,” katanya.
Dirinya berharap dengan penghargaan diberikan oleh lembaga independen bisa lebih objektif, sebab parameter penghargaan yang langsung diberikan Kemendagri selama ini mungkin bisa disempurnakan sehingga sekarang masih melakukan moratorium.
“Kita berharap dengan kinerja diberikan oleh lembaga independent bisa memberikan lebih semangat obyektif,” imbuhnya.
Lebih jauh dikatakannya, Kemendagri juga cukup bosan dengan berbagai isu miring terhadap kepala daerah, seperti menyimpan uang di Kasino dan lain sebagainya. Namun, Kemendagri meyakini masih banyak kepala daerah yang bagus dan visioner dalam membangun daerahnya.
Penyematan bros IVL dan penganugerahan penghargaan IVL bagi 24 kepala daerah berprestasi pada spesifikasi masing-masing. Sekalugus malam itu dilakukan launching buku Indonesia Vionary Leader: Memacu Visi Menuju Kedigdayaan Investasi. Sebelumnya diadakan pula seminar Local Leader Forum. Acara berlangsung khidmat dan semarak.
Post a Comment