Selain Kampung Sehat, Kini Ada Kampung Baca Pelangi di Desa Selat Narmada
Nampak Lukisan Kampung Baca Pelangi di Desa Selat Kecamatan Narmada Lombok Barat. (Bumigoranews.com/ist) |
Bumigoranews.com, (Giri Menang)- Keberadaan Kampung Baca diapresiasi Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid. Dimana katanya sangat positif untuk menangkal pengaruh negatif di era globalisasi ini. Hal itu disampaikannya saat meresmikan Perpustakaan Kampung Baca Pelangi Desa Selat Kecamatan Narmada Lombok Barat, Rabu 29 Juli 2020 kemarin.
Selain itu, bupati juga menyebut modern itu "action locally, think globally", bertingkah laku sesuai norma adat yg berlaku dan berfikir mendunia.
Untuk itu ia berharap kepada pengurus Kampung Baca Pelangi untuk berkoordinasi dengan dinas untuk meminjam buku sebanyak-banyaknya di Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah secara berkala bisa ditukar/diganti, sesuai program Pemerintah Daerah.
Selain itu, dengan adanya Kampung Baca yang diinisiasi oleh para pemuda Desa Selat akan lebih bermanfaat terlebih pada situasi pandemi Covid-19.
"Apalagi saat ini anak-anak sekolah belum bisa belajar dengan bertatap muka secara langsung," tambahnya.
Senada dengan bupati, Muhammad Busyairi, Plt. Camat Narmada juga mengatakan keberadaan Kampung Baca sangat membantu sebagai wadah berkumpul, belajar dan bermain bagi anak-anak usia sekolah di masa pandemi yg masih belum aktif dengan cara belajar tatap muka di sekolah. "Kampung Baca sebagai wadah bagi anak muda yg lulus sekolah untuk mengabdikan ilmunya mengajar adik-adiknya sebelum mendapatkan pekerjaan sesuai bidang yang diinginkan,"cetusnya.
Taufik Mawardi, inisiator Kampung Baca menjelaskan kehadiran Kampung Baca merupakan inovasi mendidik mental dan karakter anak sesuai bakat supaya menjadi manusia yang bermanfaat dan berakhlak.
Tidak hanya itu, Kampung Baca sendiri telah menerapkan konsep-konsep pendidikan yakni memberikan pengalaman kesenian secara langsung yang merupakan salah satu langkah yang tepat melibatkan anak-anak dalam pentas untuk memberikan pengalaman yang berharga. Menurut Taufiq, tidak hanya pendidikan formal saja melainkan belajar sambil bermain juga dilakukan di Kampung Baca.
Pada prinsipnya, sebutnya, Taman Baca atau Kampung Baca yang didirikannya menerapkan konsep bahwa segala tempat adalah ruang kelas untuk dapat digunakan untuk belajar sehingga lebih mendekatkan anak-anak pada pengalaman dan skil mereka sendiri pada proses tumbuh kembangnya.
Anak anak diberikan kesempatan dalam menjelajah alam terbuka, mereka akan belajar cara menghadapi tantangan di alam terbuka dengan gaya mereka sendiri, sehingga nantinya mereka akan tumbuh dan berkembang sebagai manusia-manusia yang memiliki rasa tanggung jawab pribadi sosial dan lingkungan yang lebih besar.
Adapun latar belakang di bentuknya Kampung Baca ini, kata Taufiq, berawal termotivasi dari pengalamannya sebagai relawan sosial, niat untuk mendidik anak terlintas di benaknya. Sehingga ia bersama rekan-rekannya membentuk Kampung Baca. Dengan tujuan membuat kesibukan anak supaya tidak menganggur. Selain itu, mengarahkan anak sesuai minat dan bakat anak melalui kegiatan budaya.
Dukungan masyarakat yang tinggi juga menjadi motivasi bagi Taufiq dan teman-temannya di Unram termasuk suppot positif dari Pemerintah Desa setempat.
"Dukungan masyarakat yang begitu antusias melihat anak-anaknya ikut belajar di Kampung Baca ini membuat kami semakin bersemangat,"pungkas Taufiq.
Post a Comment