Tak Ditemui Anggota Dewan, Ampera NTB Mengaku Kecewa
Bumigoranews.com, (Praya) - LSM Aliansi Mahasiawa dan Pemuda Peduli Masyarakat (Ampera) NTB kembali menggedor kantor DPRD Lombok Tengah setelah beberapa minggu yang lalu mendatangi kantor Dinas PU Lombok Tengah.
Setelah tiba di kantor DPRD Lombok Tengah Senin (11/8/2020), Ampera NTB kecewa saat tidak ditemui satupun anggota DPRD Lombok Tengah hendak hearing.
Ampera NTB, mendatangi kantor DPRD dalam rangka akan menyampaikam aspirasi terkait dengan kejelasan pembangunan hotmix jalan kabupaten yang menghubungkan dua desa itu diantaranya Desa Bonder dengan Desa Pandan Indah.
Kusnadi Unying, Ketua Umum Ampera NTB, mengaku kecewa dengan tidak temui satupun anggota dewan, padahal menurut Unying apa yang mau disampaikan ke wakil mereka ini sangat penting bagi masyarakat dua desa.
Menurut Unying, kedatangan mereka guna mempertanyakan kejelasan proyek pengaspalan jalan Hotmix dari Desa Bonder menuju Desa Pandan Indah, Kecamatan Prabarda.
Sebab, telah ada dikeluarkannya surat disposisi oleh Pemkab terkait perbaikannya yang ditujukan kepada Dinas PUPR pada 31 Oktober 2018 dengan nomor 01/01/2018. Hanya saja, sampai dengan saat ini jalan tersebut tidak kunjung dihotmix.
“Akhir bulan Juni lalu kami dari Ampera NTB juga sudah mendatangi Dinas PUPR, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Makanya kami sampaikan lagi ke dewan. Ini mengenai hajat hidup orang banyak pak,” tegasnya saat ditemui di kantor DPRD Lombok Tengah.
Menurutya, pengerjaan jalan tersebut sangat diharapkan segera terealisasi oleh masyarakat. Sebab masyarakat dua desa sudah terlalu lama mendambakan adanya perbaikan.
Terlebih saat ini kondisi jalan tersebut sangat memperihatinkan. Selain kondisi berdebu, penuh bebatuan, juga rusak parah serta tidak pernah ada perbaikan sebelumnya.
“Kami harap Pemkab jangan membeda-bedakan masyarakat kami dengan masyarakat desa lainnya yang sudah mulus kondisi jalannya. Kasian kami juga yang ada di desa terpencil,” harap pria aktivis PMII Mataram itu.
Unying juga menambahkan, jalan kabupaten yang menghubungkan dua desa tersebut sudah layak dihotmix karena menghungkan dua kecamatan, Prabar dan Prabarda. Selain itu, ruas jalan tersebut juga menghubungkan akses masyarakat ke pusat perekonomian yakni pasar.
Sehingga, sejak awal masyarakat sangat berharap agar Pemkab dalam hal ini Dinas PUPR segera merealisasikan pengerjaannya. Terlebih, pada Desember 2018 juga mereka (Pemkab, Red) telah mendisposisikan terkait pengerjaannya.
“Wabup dulu yang mengeluarkan disposisi, itulah yang kami tagih janjinya,” terang Ketua Karang Taruna Kecamatan Prabarda ini.
Selamat Riadi menyesalkan bahwa dengan tidak ditemui pihaknya oleh satupun anggota dewan, Menurut Slamet, jika belum ada disposisi oleh pimpinan dewan atas hearing tersebut dengan alasan surat telat masuk, setidaknya sekretariat dewan dari awal mengkonfirmasikan hal tersebut ke pihaknya.
Paling tidak hari Sabtu atau hari Minggu lalu. Jangan malah membiarkan waktu dan tenaga masyarakat sia-sia seperti ini. Dewan juga kata Rebe sapaan akrabnya, merupakan pejabat publik yang mesti melayani dan mendengar apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Bukan malah sebaliknya.
“Terus terang kami kecewa dengan hal ini. Kami memang paham bahwa surat yang kami masukkan hari Jumat itu mepet. Tapi kami menunggu ada konfirmasi hari Sabtu atau Minggu itu, tapi tidak ada. Ya saya kira tidak ada masalah datang hari Senin, makanya kita datang pak,” ungkapnya.
Sementarara itu, menurut keterangan Plt Sekretaris DPRD Loteng, Suadikana saat menemui menyampaikan permintaan maafnya kepada Ampera NTB atas tidak adanya konfirmasi seperti yang dimaksud.
Namun dirinya meminta permakluman agar masyarakat bisa bersabar sampai hari Rabu mendatang. Sebab, pada hari ini semua anggota Komisi III sedang ada kunjungan lapangan di Desa Sepakek.
Untuk itu, ia berharap agar hearing bisa dijadwal ulang ke hari Rabu karena besok (hari Selasa, Red), DPRD ada rapat paripurna. Demikian juga, dengan adanya jarak waktu sampai hari Rabu itu sangat tepat, biar ada kesempatan pihaknya untuk bersurat ke dinas terkait yang membidangi apa yang mau disampaikan itu.
“Mohon maaf adik-adik dari Ampera NTB, kalau hari ini kami tidak bisa paksakan untuk menghadirkan rekan-rekan dewan dari Komisi III karena ada agenda kunjungan lapangan di Kecamatan Pringgarata. Makanya kita sepakati hari Rabu ya,” ungkapnya.
Setelah ada penjelasan dari Sekretaris dewan dan jajaran dari Polsek Praya Tengah dan Polres, Ampera NTB sepakat untuk hearing berikutnya dilaksanakan Rabu mendatang dan mereka pun membubarkan diri dengan tertib.
Post a Comment