Cara Mengurus KIS di Loteng Yang Ibarat Menunggu Polisi India
 |
| Kartus Indonesia Sehat.(Bumigoranews.com/ist) |
Coretan Hati,- Sehat merupakan nikmat hidup yang paling mendasar. Lantas siapa yang tidak ingin sehat tentu semuanya kita menginginkan sehat. Lalu bagaimana jika kita tiba-tiba sakit tentu perlu pengobatan.
Ya tentu sekali pengobatan harus membutuhkan biaya dalam jumlah kecil atau bahkan jumlah besar. Kalau bagi orang kaya atau berduit biaya pengobatan gampang sekali baginya tetapi bagaimana masyarakat kecil atau menengah pasti merasa kesulitan.
Untuk memberikan solusi keringanan, pemerintah menyelenggarakan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah.
Di artikel ini, saya akan membahas cara mengurus rekomendasi pembuatan Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi yang terdaftar di Basis Data Terpadu (BDT). Inget ya pastikan terdaftar di BDT caranya dengan mendatangi operator Desa setempat.
Apa itu Basis Data Terpadu (BDT), yaitu database yang berisi data kesejahteraan sosial dengan berbagai macam kriteria pada masing-masing Individu dan Rumah Tangga.
Setelah memastikan nama anda terdaftar di BDT,:
Pertama-tama, anda harus meminta Print out nomor dan nama yang ada di BDT.
Kedua, Pastikan anda juga memiliki Kartu keluarga dan E-KTP lalu di Kopi masing-masing satu rangkap.
Ketiga,- Anda juga harus meminta surat keterangan lahir, Rawat inap,atau Rujukan dari Puskesmas atau rumah sakit. Disini yang di maksud surat keterangan lahir adalah jika seorang ibu melahirkan anaknya dan membutuh jaminan kesehatan Bansos atau KIS.
Untuk pengurusan pembuatan KIS di Kabupaten Lombok Tengah di tahun ini pelayanannya sudah berbeda dengan tahun kemarin atau bulan kemarin, saya kurang tau juga.
Pengurusan yang semula dari kantor kekantor sekarang tinggal mendatangi satu meja dilantai dua di RSUD Praya, mungkin ini gebrakannya Pak Bupati atau siapa...??entahlah..!!yang penting tidak berbelit saja.
Tinggal pastikan berkas-berkas yang diajukan sudah lengkapi semua seperti, Print out data BDT, foto KK dan E-KTP, Surat Keterangan lahir, atau Rawat inap, dan atau Rujukan.
Baru terus diajukan di meja Dinas Kesehatan yang bersampingan dengan Dinas Dukcapil, pelayanan ini mungkin yang disebut satu meja (Pelayanan Terpadu).
Setelah dipastikan berkas-berkas yang diajukan memenuhi syarat oleh operator maka anda selanjutnya mendapatkan surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan yang kemudian di ajukan ke kantor BPJS Praya. Tapi katanya penggawai disana kadang saya dijawab kuota terbatas cuma 100 kuota yang katanya lagi diperuntukkan untuk Lansia.
Dan ini muncul pertanyaan saya, benar atau tidak, mudah-mudahan tidak, kalau benar pikirkan saja dah kalau misalkan 1.000 orang yang terdaftar di BDT di Kabupaten Lombok Tengah dan itu membutuhkan bansos atau KIS, lantas harus bagaimana dengan kuota yang jauh lebih sedikit menurut saya. Ini yang menurut saya heran dan saya bertanya....?
Selain itu yang paling miris saya lihat, untuk mendapat KIS kita harus menunggu berminggu-minggu atau bahkan satu bulan setelah mengajukan ke Kantor BPJS, maka menurut saya peribadi kita harus sakit terlalu lama baru mendapatkan kartu penolong yang dinamakan KIS.
Hemat saya peribadi sebagai rakyat kecil, mari memberikan jalan keluar agar percepatan dikeluarkannya KIS disegerakan, lagian secara logika hemat dipersyatan sudah dicantumkan Surat Keterangan Lahir, Rawat Inap, atau Rujukan yang dalam kata lain kartu segera di butuhkan tidak butuh lama.
Penulis : Oji Milenial
Direktur Dengan Sakit Mele Sehat (DSMS)
Post a Comment