Datangi Kejati NTB, APPM NTB Tuntut Oknum Terduga Korupsi di Dikbud NTB Segera di Proses
Masa APPM NTB datangi Kantor Kejati NTB dengan menggelar Demo. (Bumigoranews.com/ist) |
Mataram,- Tidak henti-hentinya Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Nusa Tenggara Barat (APPM NTB) menyuarakan kasus dugaan korupsi pada dana afirmasi, pengadaan alat kesenian marching band 2017, dan proyek pembuatan kapal ditahun 2018 di Dinas Kebudayaan dan Pendidikan NTB.
Kali ini masa APPM NTB mendatangi Kejati NTB guna mempertanyakan kejelasan hukum terkait indikasi korupsi diranah Dikbud NTB.
Menurut Fadil selaku ketua APPM NTB menjelaskan bahwa kedatangannya ke Kejati NTB untuk menuntuk kepada segenap pejabat berwenang agar segera mengevaluasi kinerja dan merestrukturisasi oknum pejabat Dikbud NTB di tiga tahun masa tersebut dari tahun 2017 sampai2020.
"Ini guna menghindari institusi yang menaungi pendidikan di NTB dari kegiatan kriminalisasi anggaran negara," kata Fadhil di Mataram, Senin (20/12/2021).
Selanjutnya, APPM meminta KPK RI, Polda NTB, Kejati NTB, dan BPKP NTB untuk segera mengaudit investigasi indikasi KKN di Dikbud NTB yakni pengadaan 11 unit kapal praktik, dana bos afirmasi dan kinerja (pembelanjaan tablet).
Ia juga menambahkan, APPM juga mempertanyakan berkas tersangka pada dugaan korupsi alat kesenian marching band yang sedang bolak-balik di Kejasaan dan Polda, sementara hasil audit BPKP NTB sudah jelas, kerugian negaranya kurang lebih 702 Juta sesuai hitungan.
"Kami meminta aparat penegak hukum untuk segera tangkap, adili, dan penjarakan oknum terduga korupsi di sektor pendidikan Dikbud NTB," tegasnya.
Sementara itu, Juru bicara Kejati NTB, Dedi Irawan setelah bertemu masa APPM-NTB mengungkapkan bahwa kasus alat kesenian marching band masih belum ada petunjuk berkas yang dipenuhi oleh polda NTB sehingga pihaknya belum bisa dilanjutkan kasusnya.
Menurutnya sedangkan untuk pengadaan 11 unit kapal praktik fiberglas sempat melakukan teguran kepihak penyelenggara Dikbud NTB.
"Kami sudah lakukan pendampingan sampai turun ke Makasar, dan kami sempat menegur pihak penyelenggara Dikbud NTB, dan memang ada keterlambatan waktu pembuatan kapal tersebut. Tetapi terkait dengan spesifikasi kapal, kami masih menunggu aduan dari APPM NTB," tutupnya.
Post a Comment