Bank Indonesia NTB Sebutkan Alasan Kenaikan Harga BBM
Foto Kegiatan Dialog PKC PMII Bali Nusra yang dihadiri oleh Perwakilan Bank Indonesia NTB. (Bumigoranews.com/ist) |
Mataram,- Menanggapi dampak kenaikan harga BBM, Kepala Bank Indonesia NTB yang diwakili oleh Supiandi menekankan pentingnya memahami definisi inflasi dengan baik. Menurutnya terdapat 3 penyebab model perhitungan inflasi.
"Kita harus memahami definisi Inflasi, inflasi ini adalah kenaikan harga secara umum. 3 penyebab model penghitungan inflasi. Core inflation, foletail food, administrative prize," ujar Supiandi dikutip dari keterangan resmi yang diterima pada Jumat, 14 Oktober 2022.
"Fenomena core inflasi ini bergerak secara stabil pada hari ini, ketersediaan komoditas seperti bawang, cabe itu cukup tinggi. administrative prize ini ditentukan oleh pusat," sambungnya.
Lebih jauh, Supiandi juga mengungkapkan kemungkinan penyebab Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi naik beberapa waktu lalu.
"Penyebab BBM ini naik dikarenakan oleh kenaikan minyak dunia akibat perang. Administrative prize ini sangat menentukan kebutuhan kita," ungkapnya.
Sementara indicator pertumbuhan ekonomi, menurut Supiandi adalah keinginan konsumsi masyarakat.
"Ketika tidak seimbangan kebutuhan dan ketersediaan akan mengakibatkan inflasi," imbuhnya.
Supiandi pun membeberkan 4 kebijakan yang perlu dilakukan oleh TPID. Pertama, menjaga keterbukaan harga tujuannya untuk menurunkan harga.
Kedua, menjaga pasokan barang, dinas terkait harus menjaga ketersediaan pangan untuk menjaga kebutuhan dengan menghitung keseimbangan stok barang dan stok permintaan.
Ketiga, menjaga komunikasi yang efektif. Ketika informasi beredar dilapangan, kita melakukan komunikasi yang efektif.
Keempat, menjaga distribusi barang. Alur distribusi barang harus dijaga untuk menghindari penimbunan barang ini adalah tugas dari satgas pangan.
Sementara itu, Ketua DPD GMNI NTB, Al-Mu'min yang juga hadir menambahkan agar saat ini Indonesia perlu menagantisipasi gerakan geopolitik dunia.
"Kita harus bisa mengantisipasi gerakan-gerakan pada saat ini. hari ini geopolitik dunia sangat membahayakan geopolitik nasional,"kata Al-Mu'min.
Menurut Al-Mu'min, peperangan rusia dan ukraina sangat mengancam negara Indonesia berkembang.
"Kebutuhan terbesar itu berada pada BBM. Selain kebutuhan BBM naik, harga (minyak dunia) yang harus dikeluarkan juga naik," jelasnya.
Al-Mu'min menegaskan agar negara tidak hancur karena dampak dari geopolitik dunia akibat perang Rusia dan Ukraina.
"Dalam sudut pandang pemerintah, kita tidak harus menjadi negara hancur seperti srilanka. Kondisi kita sekarang bukan dibawah akan tetapi standar," tutupnya.
Post a Comment