Gelar Diskusi Publik, PKC PMII Bali Nusra Menyoroti Dampak Kenaikan Harga BBM
Foto Ketua PKC PMII Bali Nusra, Herman Jayadi Saat Memberikan Sambutan di Acara Diskusi Publik Yang di Gelar Disalah Satu Warung Kopi Di Mataram.(Bumigoranews.com/ist) |
Mataram, - Menyoroti dapat dari kenaikan harga BBM, Pengurus Koodinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Bali Nusa Tenggara gelar diskusi publik. Menurut pandangan PKC PMII Bali Nusra kenaikan harga BBM berdampak ke berbagai sektor, terutama pada sektor pandan industri dan pangan.
"BBM menjadi alat vital terhadap kenaikan harga-harga yang lain. PMII telah melakukan aksi dan demonstrasi untuk mengawal kenaikan harga BBM ini berdasarkan instruksi dari pengurus besar," jelasnya ketua PKC PMII Bali Nusra, Herman Jayadi di salah satu digelarnya diskusi Publik di Mataram. Kamis, 13/10/2022.
Lebih lanjut, Herman mengatakan kenaikan harga BBM kali ini sangat memberat masyarakat secara umum sehingga menurutnya kebijakan yang diambil pemerintah ini tidak memihak terhadap masyarakat umum.
"Pemerintah mengambil sikap yang kurang tepat dalam kenaikan harga BBM,"tegasnya.
Sementara itu dari Akademisi Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Islam UIN Mataram Dr. Baiq El Badriati, mengatakan Effect dari kenaikan BBM ini akan diikuti kenaikan-kenaikan harga yang lain. Apalagi jelasnya ekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih pasca dilanda covid-19 namun pemerintah justru menaikkan harga BBM.
"Pada tahun 2020 kita dilanda covid-19 sehingga ekonomi masyarakat terisolasi. Ditambah lagi dengan kondisi geopolitik internasional. Setiap kebijakan ada plus-minusnya, akan tetapi kebijakan tersebut harus dikritisi. Seharusnya sudah ada solusi lain untuk menanggulangi kebijakan ini. segala persoalan harus dijeskan by data." jelasnya saat menyampaikan materi diskusi.
Selanjutnya, Supiandi dari perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat mengatakan dampak dari kenaikan harga BBM pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan diikuti oleh inflasi.
"Indicator pertumbuhan ekonomi ini adalah keinginan konsumsi masyarakat. ketika tidak seimbangan kebutuhan dan ketersediaan akan mengakibatkan inflasi." Jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia NTB Rusman Robbani menyoroti jenis bantuan yang dikeluarkan pemerintah pasca dinaikkannya harga BBM, namun menurutnya bantuan itu tidak dapat menuntaskan dampak panjang yang dialami masyarakat
"Tiga jenis bantuan yang di gelontorkan BSU, Bantuan dipotong dari dana transfer umum pemda, bantuan langsung BBM. Apakah hal ini membantu ? Hal ini adalah sebagai obat pereda nyeri karena tidak menyembuhkan permasalahan utama," jelasnya.
Tidak hanya dari beberapa Narasumber yang menanggapi kenaikan harga BBM, dari beberapa peserta diskusi yang tergabung dari OKP juga angkat bicara, salah satunya Al-Mukmin menilai kebutuhan BBM naik maka kebutuhan lain akan ikut naik.
Sesi terakhir Supandi, memberikan kesimpulan penyebab kenaikan harga BBM dikarenakan oleh kenaikan harga minyak dunia akibat perang, administrative price ini adalah ditentukan oleh Pemerintah seperti kenaikan harga BBM, Pertumbuhan ekonomi kita tinggi akan diikuti oleh inflasi dan di BI ada tim yang menanganinya yaitu TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah"
"BI akan melaksanakan operasi pasar mulai besok pagi sampai Desember untuk mengendalikan harga, karena bulan ini ada Maulid Bulan November ada WSBK dan Desember ada Natal dan tahun baru,"tambahnya.
Menutup diskusi Dr Baiq El Badriati berharap bahwa ebagai generasi bangsa tidak boleh pesimis harus tetap optimis dalam menghadapi persoalan.
"Kita harus merapatkan barisan untuk menjaga komitmen. Hajat niat pemerintah tetap kita apresiasi tetapi sudah dilakukan dengan regulasi yg ada, persoalan data yg belum jelas, peran pemerintah adalah mengawal, "tutupnya.
Post a Comment