Bertepatan Dengan HUT Ke 66 Kabupaten Lombok Barat, Perayaan Event Tradisi Lebaran Topat Terpusat di Pantai Tanjung Bias
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat Saat Memotong Potong Secara Simbolis di Perayaan Event Tradisi Lebaran Topat Di Pantai Tanjung Bias. (Bumigoranews.com/ist) |
"Konsepnya spesial, karena Pertama, perayaan Lebaran Topat tahun ini bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Lombok Barat yang ke-66," ungkap Agus Gunawan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat di Tanjung Bias. Kamis, 17/04/2024.
Agus menuturkan bahwa perayaan event Lebaran Topat tahun ini berbeda konsep pelaksanaan yang berubah.
"Jika dulu Pemda dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang jadi peserta, sekarang kita usahakan dari, oleh dan untuk masyarakat. Terbukti tadi dari 12 desa yang ada di Kecamatan Batulayar, semua mengikuti," lanjut Agus.
Dalam event Lebaran Topat ini desa-desa yang ada di Kecamatan Batulayar mengikuti lomba parade gunungan topat dan dulang pesaji.
Setiap kontingen desa berbaris rapi dengan masing-masing membawa gunungan ketupat lengkap dengan lauk pauk tradisional khas sasak yang biasa disajikan dengan ketupat yang diarak dari Pantai Tanjung Bias I menuju pusat acara di Pantai Tanjung Bias II.
Kontigen Peserta Karnaval Tradisi Lebaratan Topat di Pantai Tanjung Bias |
Terlepas dari itu, beberapa ritual adat inti saat Lebaran Topat tetap terlaksana seperti iringan cidomo (angkutan tradisional Lombok,red) yang mengangkut para tokoh masyarakat dari Kantor Camat Batulayar menuju ke lokasi Lingkok Emas yang ada di Desa Batulayar Barat untuk mengambil air, lalu air tersebut dibawa dengan kendi menuju ke Makam Batulayar.
Di Makam Batulayar, para tokoh masyarakat berbaur dengan masyarakat umum untuk berziarah, berzikir hingga mencuci muka dengan air yang diambil dari Lingkok Emas tadi.
Selepas dari Makam Batulayar, iring-iringan cidomo menuju ke pusat acara di Pantai Tanjung Bias.
Di lokasi pusat acara, para tokoh dan pemimpin masyarakat berbaur bersama masyarakat umum untuk melaksanakan zikir bersama dan menyantap sajian Topat Agung yang sudah disiapkan.
Seusai acara, Topat Agung akan diperebutkan oleh masyarakat yang hadir untuk dibawa ke rumah masing-masing atau untuk langsung disantap di tempat.
Perayaan event ini lalu diakhiri dengan hiburan rakyat berupa penampilan musik spesial dari artis lokal Erni Sambel Colet dan Jhon Kurai Roda.
Tidak hanya mengandung makna religi dan budaya, event Lebaran Topat Tahun ini dikatakan Agus juga sebagai ajang silaturahmi.
"Selain itu maknanya juga untuk menjalin silaturahmi antar stakeholder pariwisata yang ada di Lombok Barat, terakhir ini menjadi sebuah event," pungkas Agus.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Meninting Mahnan Harianto selaku Desa yang meraih juara 1 pada Lomba Parade Gunungan Topat mengaku sangat antusias mengikuti perayaan event Lebaran Topat ini.
"Saya bersukur, dengan acara ini kami di desa, dusun sampai BPD dan masyarakat bisa terlibat bekerjasama dengan luar biasa," ucap Mahnan.
Ia kemudian berharap dalam perayaan Lebaran Topat tahun-tahun berikutnya masyarakat bisa tetap terlibat dan berkerjasama mempromosikan pariwisata yang ada di Batulayar khususnya.
Hal yang tidak kalah pentingnya, event Lebaran Topat ini juga dirangkai dengan kegiatan Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal dari pihak Bea Cukai selaku pendukung utama event ini.
Post a Comment